Sulit bagiku untuk melukiskan perasaan hati ini...Sedih, hancur,kehilangan orang terkasih untuk selamanya. Oma...sosoknya lembut penuh, penuh perhatian, keibuan, penyabar, pandai memasak dan tegas.Ya..Minggu 12 Aprill 2009, ia pergi selamanya...,meninggalkan kami anak-anak dan cucu-cucunya. Seharusnya Oma masih kami butuhkan kasih sayangnya..tapi, Tuhan berkendak lain. Dia sayang padaku karena baru bertemu ketika aku berumur 20-an, tadinya kami terpisah jauh aku di Manado dan Oma di Magetan- Jatim, tahun 2002 aku menyempatkan diri untuk berkunjung kesana'
Tubuh membujur kaku,derai air mata tak sanggup kubendung.Ya..Omaku telah pergi.Tangan ini gemetar,saat mengingat kasih sayangnya. Mata ini tak sanggup membendung butiran kristal di sudut mata. Hanya membisu mulut ini untuk mengucapkan "Oma betapa aku mencintaimu..betapa aku kini kehilanganmu". Mulut ini...nafas ini, menguntai doa mengantar kepergian Oma.
Aku harus tegar, seperti batu karang yang kokoh dan berdiri tegak dilautan.Aku harus dapat menjadi panutan bagi saudara-saudaraku.
Oh..Oma...kini tak lagi dapat kutemui senyum tulusmu, tak ada lagi petuah bijakmu terucap dari bibirmu. Oma...aku kehilanganmu..Oma..semoga abadi dan tenang engkau dalam pelukan kasih-Nya..
Ketika aku kembali membuka album foto kenangan kita., senyum kasihmu terpulas pada bibirmu Oma...tahukah engkau bahwa aku merindukanmu...
Oma..kuberharap dalam tidur panjangmu, SURGA menjadi tempat yang tepat karena aku yakin Oma benar-benar percaya kepada YESUS KRISTUS satu-satunya jalan keselamatan....
Selamat jalan Oma.....
Minggu, 12 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yang Pasti membangun, memotivasi,dll